Daftar Isi

Senin, 11 April 2011

Awas! IHSG Rawan Koreksi


Ilustrasi
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya masih rawan koreksi pada awal pekan ini lantaran pergerakan indeks saham ini sudah memasuki area overbought. Pasalnya, pada minggu lalu, IHSG terus mengalami penguatan karena diseret oleh sentimen positif berupa membaiknya sejumlah laporan keuangan dan deflasi Maret 2011.

Menurut analis dari Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, pergerakan IHSG pada minggu lalu yang cenderung mengalami kenaikan terus menerus terlalu dipaksakan untuk naik, karena pergerakan IHSG sendiri sudah memasuki area overbought.

"Jika sudah memasuki area ovebought, harusnya terjadi revearsal atau pembalikan arah pada pergerakan IHSG, namun ternyata yang terjadi IHSG tetap mengalami kenaikan. Jadi pada minggu ini saya prediksikan IHSG akan rawan koreksi di kisaran support di 3.711-3.725, dan resistance di 3.747-3.760," ungkap Reza saat dihubungi okezone, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Reza pun menuturkan jika pergerakan IHSG sudah memasuki area ovebought, maka umumnya investor akan berekspektasi bahwa harga saham sudah ketinggian dan kemahalan sehingga pergerakan IHSG pada hari ini akan rawan koreksi.

Namun di sisi lain, penguatan yang terus menerus terjadi pada minggu kemarin diakibatkan karena mengikuti arus sentimen positif seperti keadaan fundamental perekonomian Indonesia yang sedang membaik, lalu adanya pertemuan menteri-menteri keuangan se-ASEAN ke-15 (15th ASEAN Finance Ministres Meeting/AFFM) di Bali beberapa waktu lalu nampaknya memberikan sentimen positif pula pada indeks saham Asia termasuk IHSG.

Selain itu kendati krisis politik yang terjadi di Timur Tengah dan Libya belum mereda serta dampak gempa tsunami, dan krisis nuklir di Jepang seakan tidak menggoyahkan pergerakan IHSG, dan bursa regional lainnya sehingga dalam minggu kemarin mengalami penguatan.

Sementara itu, menurut Research Analyst Panin Sekuritas Purwoko Sartono berpendapat Langkah S&P menaikkan rating Indonesia menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG pada perdagangan terakhir pekan lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya S&P menaikkan peringkat utang dan sovereign credit dalam mata uang asing jangka panjang Indonesia dari 'BB' menjadi 'BB+', dengan outlook positif. S&P juga mempertahankan peringkat utang jangka pendek Indonesia pada 'B'. Selain itu, nilai tukar rupiah berdasarkan data pekan lalu juga terlihat terus menguat.Hal ini pun mengindikasikan aliran dana asing yang masih masuk ke pasar finansial Indonesia.

Karena adanya hal tersebut, untuk jangka pendek IHSG masih diprediksikan akan cenderung menguat. Rendahnya ekspektasi tingkat inflasi hingga bulan depan, lalu optimisme pertumbuhan ekonomi kuartal-I yang diatas enam persen, serta naiknya rating hutang Indonesia akan menjadi pendorong naiknya indeks pada awal pekan ini.

"Disisi lain kami juga melihat pergerakan bursa regional masih akan dibayangi oleh data makro ekonomi AS, dampak krisis bencana di Jepang, serta krisis politik di Timur Tengah yang menyebabkan harga komoditas cenderung fluktuatif. Untuk awal pekan ini kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.730-3.780,"ungkap Purwoko

Adapun Saham pilihan pada perdagangan kali ini diantaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR).

Sekedar informasi, IHSG Jumat (8/4/2011) naik 11,23 poin atau setara 0,30 persen ke posisi 3.741,81. Sementara indeks LQ45 naik 1,84 poin atau sebesar 669,6, dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,58 poin ke level 519,73.

aneh92 11 Apr, 2011


--
Source: http://aneh92.blogspot.com/2011/04/awas-ihsg-rawan-koreksi.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar